Jumat, 29 Maret 2013

kekuatan militer terkuat dan terbesar di dunia


Pada kesempatan ini, info dunia akan menampilkan negara-negara dengan kekuatan militer terbesar yakni dari segi jumlah total tentara aktifnya. Dan kita dapat melihat seberapa besar kekuatan militer kita [jumlah] dibanding negara-negara lain di dunia. Selain itu, kita dapat melihat bahwa negara-negara yang ‘asyik’ berperang dan berkonflik cenderung memiliki persentase tentara yang sangat tinggi terhadap jumlah penduduknya.
Berdasarkan data Center for Strategic and International Studies (CSIS*) pada tahun 2006 dan Jaffa Center of Strategic Studies (JCSS*) menunjukkan bahwa negara dengan  jumlah tentara aktif terbesar adalah China dengan 2.255.000 tentara aktif, 800.000 pasukan cadangan serta 3.969.000 paramiliter.
Amerika berada diposisi kedua dengan jumlah tentara sebanyak 1.473.900 tentara aktif, 1.458.500 pasukan cadangan serta 453.000 paramiliter. Sedangkan India dengan jumlah tentara aktif sebesar 1.325.000 berada diposisi ketiga dan diikuti Korea Utara (4), Rusia (5) dan Korea Selatan (6).
Sedangkan Indonesia berada diposisi 13 dengan 316.000 tentara aktif (0.14%), 400.000 pasukan cadangan, dan 207.000 paramiliter.  Jumlah kekuatan militernya Indonesia berada diposisi ke-3 di kawasan ASEAN setelah Vietnam (10), Myanmar (12). Sedangkan Thailand tepat berada di bawah Indonesia.  saya pertama ngak nyangka lho INDONESIA urutan no 13 ayo Indonesia maju terus. Berikut ini tabel 20 Negara dengan jumlah Militer Terbesar (tentara aktif) dan 11 negara tambahan (pilihan subjektif)
No
Negara
# Penduduk
Tentara
Aktif
Cdangan +
Paramiliter
%
Tentara
1
RR China
1,335,810,000
2,255,000
4,769,000
0.17%
2
Amerika S
306,102,000
1,473,900
1,911,500
0.48%
3
India
1,142,950,000
1,325,000
2,448,300
0.12%
4
Korea Utara
23,790,000
1,106,000
4,889,000
4.65%
5
Rusia
141,735,840
1,037,000
2,759,100
0.73%
6
Korea Selatan
48,224,000
687,000
4,522,000
1.42%
7
Pakistan
165,330,000
650,000
830,000
0.39%
8
Iran
70,495,782
545,000
11,740,000
0.77%
9
Turki
70,586,256
514,850
528,700
0.73%
10
Vietnam
87,375,000
484,000
9,080,000
0.55%
11
Mesir
75,745,000
450,000
659,000
0.59%
12
Myanmar
48,798,000
428,250
72,000
0.88%
13
Indonesia
229,221,000
316,000
607,000
0.14%
14
Thailand
63,038,247
306,600
313,700
0.49%
15
Syria
19,929,000
296,000
240,500
1.49%
16
Taiwan
23,027,672
290,000
1,675,500
1.26%
17
Brazil
188,480,000
312,000
1,400,600
0.17%
18
Jerman
82,062,200
284,500
398,650
0.35%
19
Colombia
44,660,000
280,000
140,000
0.63%
20
Irak
28,993,000
265,607
242,212
0.92%
Tambahan
21
Prancis
64,105,100
259,050
520,400
0.40%
22
Jepang
127,704,000
238,000
70,149
0.19%
25
Saudi Arabia
24,735,000
199,500
35,000
0.81%
26
Inggris
61,612,300
195,900
233,860
0.32%
30
Israel
7,373,000
177,000
416,050
2.40%
37
Kamboja
13,388,910
124,300
67,000
0.93%
40
Filipina
90,457,200
114,500
289,500
0.13%
42
Malaysia
27,757,000
110,000
61,700
0.40%
62
Singapura
4,839,400
60,500
408,800
1.25%
89
Laos
5,859,000
29,100
100,000
0.50%
135
Brunai
390,000
7,000
3,750
0.03%
** Warna Coklat-Kemarahan : Negara ASEAN
Selain itu, terdapat 3 negara dengan persentase pasukan tentara aktifnya lebih dari 2% total penduduk yakni
1. Korea Utara (Rank 4) - 4.6%
2. Eritrea – 4.2% (Rank 24) – negara Afrika Timur
3. Israel – 2.4% (Rank 30)
Untuk negara-negara yang masih ada ketegangan politik, rata-rata tiap negara tersebut mempersiapkan tentara+cadangan+paramiliternya hingga jutaan tentara.  Dari tabel di atas, terlihat Iran memiliki pasukan cadangan [rakyat yang siap tempur] hingga mencapai angka 11 juta (demi membendung pengaruh Sunni Arab + Israel) . Begitu juga, Korea Utara dan Korea Selatan yang memiliki jumlah personel mencapai 5 juta. Hal serupa dapat dilihat antara India dan Pakistan. Tentunya, negara-negara tersebut harus rela mengeluarkan anggaran militer yang tidak kecil, seperti AS.
Negara-negara yang di-bold, yakni China, AS, India, Rusia (Lihat Kekuatan Militer Rusia),  Korut, Pakistan, Inggris, Prancis, merupakan negara yang menyatakan sebagai negara memiliki senjata nuklir. Hingga saat ini, Israel belum menyatakan memiliki senjata nuklir, namun diduga Israel memiliki senjata nuklir.
Refleksi
Meskipun Amerika memiliki teknologi perang yang canggih dan ‘mahal’,  Amerika cenderung memiliki pasukan tentara yang besar. Sedangkan Indonesia memang ‘sedikit’ berbeda. Agak dilematis, dengan tentara yang relatif kecil, ditambah dengan armada [peralatan] tempur yang minim serta rendahnya ekonomi dan pendidikan telah menyebabkan Indonesia cenderung dipandang rendah oleh negara tetangga. Hal ini-pun berdampak pada berbagai hubungan dan perundingan diplomatik yang cenderung [beberapa kali] merugikan kepentingan Indonesia. Sehingga tidak jarang Singapura, Malaysia, dan Australia memandang Indonesia dengan sebelah mata serta melakukan berbagai kebijakan yang melukai bahkan menghina martabat bangsa Indonesia.
Sebut saja kasus Sipadan, Ligitan, Ambalat, pembajakan budaya-lagu-kerajinan hingga TKI dengan kerajaan Malaysia. Begitu juga Singapura yang berani menerima pasir curian dan seludupan Indonesia dan  melindungi para koruptor yang membawa triliunan rupiah uang rakyat Indonesia. Hal serupapun datang dari Australia yang melakukan spionase di tanah Cendrawasih.  Hal ini tentu berbeda dikala pemerintah Soekarno, Indonesia menjadi ‘Macan Asia’ yang disegani.
Tapi, kita tidak perlu terlalu khawatir mengenai citra Indonesia tersebut. Tanpa kekuatan militer yang ‘kuat’, Indonesia dapat menjadi negara yang disegani tatkala ekonomi rakyatnya maju dan pendidikan yang tinggi. Hanya dua faktor itu saja, cukup membawa nama Indonesia di mata dunia.  Tapi, ironis…kedua faktor tersebut tidak pernah meningkat, bahkan cenderung menurun. Meskipun pertumbuhan ekonomi rata-rata 6% per tahun, angka ini menjadi tak begitu berarti tatkala tingkat inflasi [kenaikan harga barang] jauh diatas angka pertumbuhan ekonomi. Di tahun 2008 saja, tingkat inflasi Indonesia mencapai 11%, sangat jauh dengan angka pertumbuhan 6%. Kita tahu bahwa, pemerintah saat ini hanya mengiklan keberhasilan menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi, tapi lupa [atau dilupakan] bahwa inflasi negeri ini masih tinggi diikuti tingkat penggangguran serta meningkatknya biaya untuk melanjutkan studi.
Jika ekonomi dan pendidikan kita rendah, bisa dipastikan militer kita pun rendah. Jika militer kita rendah, maka nilai minus kita dimata duniapun bertambah….Memang masalah yang kompleks.. Namun kita berharap, negeri ini lebih serius menangani ekonomi dan pendidikan yang lebih baik. Jangan lebih mementingkan ‘pesta demokrasi’ yang menghabiskan dana, perhatian, keringat, bahkan darah [sengketa, perkelahian].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

selamat datang