Pada kesempatan ini, info dunia akan
menampilkan negara-negara dengan kekuatan militer terbesar yakni dari segi
jumlah total tentara aktifnya. Dan kita dapat melihat seberapa besar kekuatan
militer kita [jumlah] dibanding negara-negara lain di dunia. Selain itu, kita
dapat melihat bahwa negara-negara yang ‘asyik’ berperang dan berkonflik
cenderung memiliki persentase tentara yang sangat tinggi terhadap jumlah
penduduknya.
Berdasarkan data Center for Strategic and
International Studies (CSIS*)
pada tahun 2006 dan Jaffa Center of Strategic Studies (JCSS*) menunjukkan bahwa
negara dengan jumlah tentara aktif terbesar adalah China dengan 2.255.000
tentara aktif, 800.000 pasukan cadangan serta 3.969.000 paramiliter.
Amerika berada
diposisi kedua dengan jumlah tentara
sebanyak 1.473.900 tentara aktif, 1.458.500 pasukan cadangan serta 453.000
paramiliter. Sedangkan India dengan jumlah
tentara aktif sebesar 1.325.000 berada diposisi ketiga dan diikuti Korea Utara (4), Rusia (5) dan Korea Selatan (6).
Sedangkan Indonesia
berada diposisi 13 dengan 316.000 tentara
aktif (0.14%), 400.000 pasukan cadangan, dan 207.000
paramiliter. Jumlah kekuatan
militernya Indonesia berada diposisi ke-3 di kawasan ASEAN setelah Vietnam
(10), Myanmar (12). Sedangkan Thailand tepat berada di bawah Indonesia. saya pertama ngak nyangka lho INDONESIA urutan no 13 ayo Indonesia maju terus. Berikut
ini tabel 20 Negara dengan jumlah Militer
Terbesar (tentara aktif) dan 11 negara tambahan (pilihan
subjektif)
No
|
Negara
|
#
Penduduk
|
Tentara
Aktif |
Cdangan
+
Paramiliter |
%
Tentara |
|||||
1
|
RR China
|
1,335,810,000
|
2,255,000
|
4,769,000
|
0.17%
|
|||||
2
|
Amerika S
|
306,102,000
|
1,473,900
|
1,911,500
|
0.48%
|
|||||
3
|
India
|
1,142,950,000
|
1,325,000
|
2,448,300
|
0.12%
|
|||||
4
|
Korea Utara
|
23,790,000
|
1,106,000
|
4,889,000
|
4.65%
|
|||||
5
|
Rusia
|
141,735,840
|
1,037,000
|
2,759,100
|
0.73%
|
|||||
6
|
Korea
Selatan
|
48,224,000
|
687,000
|
4,522,000
|
1.42%
|
|||||
7
|
Pakistan
|
165,330,000
|
650,000
|
830,000
|
0.39%
|
|||||
8
|
Iran
|
70,495,782
|
545,000
|
11,740,000
|
0.77%
|
|||||
9
|
Turki
|
70,586,256
|
514,850
|
528,700
|
0.73%
|
|||||
10
|
Vietnam
|
87,375,000
|
484,000
|
9,080,000
|
0.55%
|
|||||
11
|
Mesir
|
75,745,000
|
450,000
|
659,000
|
0.59%
|
|||||
12
|
Myanmar
|
48,798,000
|
428,250
|
72,000
|
0.88%
|
|||||
13
|
Indonesia
|
229,221,000
|
316,000
|
607,000
|
0.14%
|
|||||
14
|
Thailand
|
63,038,247
|
306,600
|
313,700
|
0.49%
|
|||||
15
|
Syria
|
19,929,000
|
296,000
|
240,500
|
1.49%
|
|||||
16
|
Taiwan
|
23,027,672
|
290,000
|
1,675,500
|
1.26%
|
|||||
17
|
Brazil
|
188,480,000
|
312,000
|
1,400,600
|
0.17%
|
|||||
18
|
Jerman
|
82,062,200
|
284,500
|
398,650
|
0.35%
|
|||||
19
|
Colombia
|
44,660,000
|
280,000
|
140,000
|
0.63%
|
|||||
20
|
Irak
|
28,993,000
|
265,607
|
242,212
|
0.92%
|
|||||
Tambahan
|
||||||||||
21
|
Prancis
|
64,105,100
|
259,050
|
520,400
|
0.40%
|
|||||
22
|
Jepang
|
127,704,000
|
238,000
|
70,149
|
0.19%
|
|||||
25
|
Saudi
Arabia
|
24,735,000
|
199,500
|
35,000
|
0.81%
|
|||||
26
|
Inggris
|
61,612,300
|
195,900
|
233,860
|
0.32%
|
|||||
30
|
Israel
|
7,373,000
|
177,000
|
416,050
|
2.40%
|
|||||
37
|
Kamboja
|
13,388,910
|
124,300
|
67,000
|
0.93%
|
|||||
40
|
Filipina
|
90,457,200
|
114,500
|
289,500
|
0.13%
|
|||||
42
|
Malaysia
|
27,757,000
|
110,000
|
61,700
|
0.40%
|
|||||
62
|
Singapura
|
4,839,400
|
60,500
|
408,800
|
1.25%
|
|||||
89
|
Laos
|
5,859,000
|
29,100
|
100,000
|
0.50%
|
|||||
135
|
Brunai
|
390,000
|
7,000
|
3,750
|
0.03%
|
|||||
** Warna Coklat-Kemarahan : Negara ASEAN
|
1. Korea Utara (Rank 4) - 4.6%
2. Eritrea – 4.2% (Rank 24) – negara Afrika Timur
3. Israel – 2.4% (Rank 30)
Untuk negara-negara yang masih ada ketegangan
politik, rata-rata tiap negara tersebut mempersiapkan
tentara+cadangan+paramiliternya hingga jutaan tentara. Dari tabel di
atas, terlihat Iran memiliki pasukan cadangan [rakyat yang siap tempur] hingga
mencapai angka 11 juta (demi membendung pengaruh Sunni Arab + Israel) . Begitu
juga, Korea Utara dan Korea Selatan yang memiliki jumlah personel mencapai 5
juta. Hal serupa dapat dilihat antara India dan Pakistan. Tentunya,
negara-negara tersebut harus rela mengeluarkan anggaran militer yang tidak
kecil, seperti AS.
Negara-negara yang di-bold, yakni China, AS,
India, Rusia (Lihat Kekuatan Militer
Rusia), Korut, Pakistan, Inggris, Prancis, merupakan
negara yang menyatakan sebagai negara memiliki senjata nuklir. Hingga saat ini,
Israel belum menyatakan memiliki senjata nuklir, namun diduga Israel memiliki
senjata nuklir.
Refleksi
Meskipun Amerika memiliki teknologi perang yang
canggih dan ‘mahal’, Amerika cenderung memiliki pasukan tentara yang
besar. Sedangkan Indonesia memang ‘sedikit’ berbeda. Agak dilematis, dengan
tentara yang relatif kecil, ditambah dengan armada [peralatan] tempur yang
minim serta rendahnya ekonomi dan pendidikan telah menyebabkan Indonesia
cenderung dipandang rendah oleh negara tetangga. Hal ini-pun berdampak pada
berbagai hubungan dan perundingan diplomatik yang cenderung [beberapa kali]
merugikan kepentingan Indonesia. Sehingga tidak jarang Singapura, Malaysia, dan
Australia memandang Indonesia dengan sebelah mata serta melakukan berbagai
kebijakan yang melukai bahkan menghina martabat bangsa Indonesia.
Sebut saja kasus Sipadan, Ligitan,
Ambalat, pembajakan budaya-lagu-kerajinan hingga TKI dengan
kerajaan Malaysia. Begitu juga Singapura yang berani menerima pasir
curian dan seludupan Indonesia dan melindungi para koruptor yang membawa
triliunan rupiah uang rakyat Indonesia. Hal serupapun datang dari Australia
yang melakukan spionase di tanah Cendrawasih. Hal ini tentu berbeda
dikala pemerintah Soekarno, Indonesia menjadi ‘Macan Asia’ yang disegani.
Tapi, kita tidak perlu terlalu khawatir mengenai
citra Indonesia tersebut. Tanpa kekuatan militer yang ‘kuat’, Indonesia dapat
menjadi negara yang disegani tatkala ekonomi rakyatnya maju
dan pendidikan yang tinggi. Hanya dua faktor itu saja, cukup
membawa nama Indonesia di mata dunia. Tapi, ironis…kedua faktor tersebut
tidak pernah meningkat, bahkan cenderung menurun. Meskipun pertumbuhan ekonomi
rata-rata 6% per tahun, angka ini menjadi tak begitu berarti tatkala tingkat
inflasi [kenaikan harga barang] jauh diatas angka pertumbuhan ekonomi.
Di tahun 2008 saja, tingkat inflasi Indonesia mencapai 11%, sangat jauh dengan
angka pertumbuhan 6%. Kita tahu bahwa, pemerintah saat ini hanya mengiklan keberhasilan menjaga
tingkat pertumbuhan ekonomi, tapi lupa [atau dilupakan] bahwa inflasi
negeri ini masih tinggi diikuti tingkat penggangguran serta meningkatknya biaya
untuk melanjutkan studi.
Jika ekonomi dan pendidikan kita rendah, bisa
dipastikan militer kita pun rendah. Jika militer kita rendah, maka nilai minus
kita dimata duniapun bertambah….Memang masalah yang kompleks.. Namun kita
berharap, negeri ini lebih serius menangani ekonomi dan pendidikan yang lebih
baik. Jangan lebih mementingkan ‘pesta demokrasi’ yang menghabiskan dana,
perhatian, keringat, bahkan darah [sengketa, perkelahian].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
selamat datang